Beli followers untuk personal branding adalah PETAKA

personal branding sejatinya jauh lebih dalam dari sekadar angka pengikut.

7/3/20252 min read

Mengapa Membeli Followers Justru Menjauhkan Anda dari Tujuan Personal Branding yang Sebenarnya

Seringkali kita terjebak pada angka pengikut di media sosial sebagai ukuran kesuksan personal branding. Banyak yang berpikir bahwa memiliki ribuan bahkan jutaan followers secara instan adalah jalan pintas menuju popularitas dan kredibilitas. Namun, apakah cara instan ini benar-benar sejalan dengan esensi personal branding?

Sebagai seorang praktisi branding, saya ingin menegaskan bahwa personal branding sejatinya jauh lebih dalam dari sekadar angka pengikut. Personal branding adalah tentang membangun reputasi, kepercayaan, serta menciptakan dampak positif yang bertahan lama di benak audiens.

Personal Branding Bukan Sekadar Angka

Menurut laporan dari Forbes (2022), 71% konsumen menyatakan lebih percaya pada influencer atau tokoh yang memiliki interaksi autentik ketimbang sekadar jumlah followers yang besar. Ini menunjukkan bahwa engagement dan keaslian interaksi jauh lebih berharga dibandingkan sekadar angka yang tinggi.

Ketika Anda membeli followers, secara tidak langsung Anda mengikis nilai autentisitas dari brand Anda. Pengikut palsu tidak akan memberikan interaksi yang tulus, apalagi membantu mencapai tujuan utama dari personal branding, yakni membangun kepercayaan dan kredibilitas.

Risiko Membeli Followers

Selain merusak kredibilitas, tindakan membeli followers membawa risiko besar bagi reputasi Anda di masa depan. Instagram, Twitter, dan platform media sosial lainnya kini menggunakan algoritma yang canggih untuk mendeteksi akun-akun palsu. Akun yang ketahuan menggunakan jasa beli followers berisiko mengalami penurunan visibilitas, bahkan suspend permanen.

Sebuah studi dari Hootsuite tahun 2023 menunjukkan bahwa akun dengan followers asli memiliki tingkat engagement hingga 300% lebih tinggi dibandingkan dengan akun yang menggunakan followers palsu.

Fokus pada Nilai dan Konten

Alih-alih membeli followers, fokuslah pada menciptakan konten yang bermanfaat, relevan, dan konsisten dengan nilai diri Anda. Bangun hubungan yang autentik dengan audiens Anda melalui interaksi nyata. Ini jauh lebih efektif untuk pertumbuhan jangka panjang.

Sebagai contoh, jika Anda seorang profesional di bidang kesehatan, konsisten membagikan konten edukatif tentang gaya hidup sehat atau tips praktis menjaga kesehatan akan menarik audiens yang benar-benar tertarik dan relevan.

Kesimpulan

Personal branding adalah perjalanan jangka panjang. Tidak ada jalan pintas untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas. Dengan membeli followers, Anda justru menjauhkan diri dari tujuan sejati personal branding, yakni menjadi sosok yang autentik dan kredibel di mata audiens.

Mari bangun personal branding dengan benar, dimulai dari nilai diri sendiri, bukan dari angka semu yang justru bisa menjatuhkan kredibilitas kita di kemudian hari.