Berhenti malu,crab mentality menahan langkahmu!

Banyak yang jago kerja, tapi minder tampil. Sampai kapan mau sembunyi di balik crab mentality?

7/19/20251 min read

Kenapa Banyak Profesional Malu Melakukan Personal Branding? Budaya Rendah Hati, Crab Mentality, dan Tantangan Nyata

Di dunia profesional, personal branding masih sering dianggap tabu. Banyak yang enggan tampil, enggan membagikan insight, bahkan memilih “bersembunyi” di balik hasil kerja dengan harapan diakui secara alami. Padahal, kenyataannya tidak semudah itu.

Salah satu penyebab utamanya adalah budaya rendah hati berlebihan yang masih mengakar kuat di lingkungan profesional Indonesia. Kita dibesarkan dengan prinsip “biar diam, asal prestasi yang bicara.” Tapi, apakah dunia kerja sekarang masih relevan dengan pola pikir seperti itu?

Crab mentality alias mentalitas kepiting semakin memperparah kondisi ini. Ketika seseorang mulai membangun personal branding entah melalui berbagi pengetahuan, menunjukkan keahlian, atau sekadar lebih aktif di media sosial seringkali justru rekan sejawat yang paling vokal mengingatkan, “jangan lebay”, “jangan cari perhatian”, atau “nanti dibilang sombong”. Alih-alih saling dorong naik, lingkungan kerja justru jadi tempat saling tarik ke bawah.

Akibatnya, banyak profesional hebat yang memilih “mengecilkan” diri sendiri dan menyimpan potensi besar hanya karena takut dihakimi lingkungan. Padahal, di era kompetitif seperti sekarang, personal branding adalah salah satu kunci utama untuk membuka peluang, mendapatkan kepercayaan, dan mengembangkan karier.

Mengapa Personal Branding Penting? Personal branding bukan sekadar ajang pamer atau pencitraan. Ini adalah cara memperjelas value, keahlian, dan kontribusi yang kita tawarkan ke dunia profesional. Dengan personal branding yang baik, profesional akan lebih mudah ditemukan, dipercaya, dan diingat baik oleh perusahaan, kolega, maupun klien.

Data Bicara: Menurut LinkedIn Workplace Learning Report 2024, profesional yang aktif membangun personal branding 2,5 kali lebih cepat mendapatkan peluang karir baru dibanding yang pasif.

Apa Solusinya? Sudah saatnya budaya rendah hati yang semu diubah menjadi budaya saling support dan kolaborasi. Kita butuh lebih banyak lingkungan kerja yang merayakan pencapaian, mengapresiasi upaya, dan mendorong setiap individu untuk tampil tanpa takut ditarik ke bawah.

Kesimpulan: Jangan biarkan lingkungan kerja dengan crab mentality menghambat pertumbuhan diri dan karier Anda. Personal branding bukan musuh rendah hati, tapi jembatan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita di dunia profesional.

Sudah siap tampil dan berani menunjukkan nilai diri Anda?

Ican Siregar Brand Strategist #PersonalBranding #CrabMentality #ProfessionalGrowth