EGO menghancurkan BRAND
seringkali kita membangun produk berdasarkan perspektif diri sendiri, bukan berdasarkan kebutuhan dan masalah nyata pelanggan.......
6/13/20251 min read


The Founders Ego: Bahaya Ketika Ego Mengalahkan Validasi dalam Membangun Brand
Sebagai founder, mudah sekali terbawa emosi dan ide kita sendiri. Kamu mungkin pernah merasa: “Ini dia! Produk ini pasti akan disukai pasar!” dan langsung tancap gas tanpa pikir panjang. Tapi, sadar gak sih kalau ini sebenarnya jebakan ego yang berbahaya?
Ego vs Realita Pasar
Masalahnya, seringkali kita membangun produk berdasarkan perspektif diri sendiri, bukan berdasarkan kebutuhan dan masalah nyata pelanggan. Alih-alih validasi pasar yang sebenarnya, kita cuma mengandalkan feedback dari lingkaran terdekat—yang sayangnya bisa jadi bias dan gak representatif.
Gimana kalau kamu bertanya,
“Apa sih sebenarnya yang dibutuhkan pelanggan?”
“Bagaimana produk ini bisa menyelesaikan masalah spesifik mereka?”
“Apakah saya orang atau brand yang tepat untuk memberikan solusi ini?”
Kalau pertanyaan-pertanyaan itu nggak pernah muncul, kamu sedang mempertaruhkan sumber daya, waktu, dan energi kamu untuk sesuatu yang belum tentu laku. Sama aja kayak bertaruh pada sebuah ide yang cuma dilahirkan dari ego, tanpa bukti nyata nilai di dunia nyata.
Validasi: Kunci yang Sering Terabaikan
Validasi adalah proses yang wajib dilakukan sebelum terjun lebih jauh. Jangan sampai produk kamu cuma jadi ‘gagal paham’ yang bikin kamu lelah sendiri dan bahkan kehilangan kepercayaan pasar.
Jangan biarkan ego jadi penghalang kamu untuk jujur sama diri sendiri dan pasar. Kalau kamu yakin dengan ide itu, buktikan dulu dengan data dan feedback dari target pasar yang sebenarnya.
Tips Buat Founder yang Lagi Bangun Brand
Dengarkan Pelanggan: Aktifkan saluran komunikasi yang efektif, mulai dari survei, wawancara, sampai testing produk.
Validasi Secara Konsisten: Jangan sekali-kali skip tahap ini. Makin awal validasi, makin kecil risiko kerugian.
Pisahkan Ego dan Fakta: Jangan jatuh cinta sama ide sebelum pasar bilang “oke.”
Gunakan Data sebagai Kompas: Data adalah alat terbaik buat membimbing kamu agar gak tersesat dalam pengembangan produk.
Membangun brand dan produk itu perjalanan panjang yang harus dilewati dengan kepala dingin dan hati terbuka. Jangan sampai ego mendikte langkah, tapi biarkan realita dan kebutuhan pasar yang memimpin. Ingat, founder sukses itu bukan yang paling keras kepala, tapi yang paling peka dan adaptif.
Kalau kamu sedang struggle dengan ego dan validasi, mungkin ini waktunya untuk mengevaluasi ulang pendekatan dan mulai bertanya lebih dalam ke pelangganmu.
Subscribe UNTUK NOTIF BLOG TERUPDATE
KONTAK
+62 811 612 3126
Icansrg@gmail.com
© 2025. All rights reserved.