fenomena f & b di Medan

sebuah catatan penting di Mei 2025

5/2/20252 min read

Fenomena Menu Fatigue di Medan: Alarm untuk Brand F&B agar Tidak Sekadar Jadi Tren Sesaat

Di Medan, industri F&B berkembang pesat. Setiap minggu rasanya selalu ada kafe atau resto baru yang muncul dengan konsep kekinian. Tapi, ada satu fenomena yang mulai terasa dan perlu kita waspadai bersama: menu fatigue.

Menu fatigue bisa diartikan sebagai kejenuhan pasar terhadap makanan dan minuman yang terlalu seragam. Es kopi susu, croffle, nasi sambal matah, hingga minuman boba—semuanya begitu mirip dari satu tempat ke tempat lain. Hasilnya? Market mulai bosan. Pelanggan tidak lagi datang karena rasa penasaran terhadap rasa, tapi hanya karena vibes, lokasi, atau sekadar ingin nongkrong.

Apa Dampaknya Bagi Brand Baru?

Saat menu fatigue terjadi, kepercayaan terhadap brand F&B baru jadi makin tipis. Orang cenderung skeptis. Mereka tidak lagi mudah tertarik hanya dengan visual estetik atau endorsement dari influencer.

Sayangnya, banyak brand F&B di Medan yang terjebak di fase ini:

  • Launching besar-besaran

  • Influencer ramai diundang

  • Antrean panjang di 3 bulan pertama

  • Lalu sepi pelan-pelan… hingga hilang

Kenapa? Karena sejak awal brand-nya tidak dibangun dengan fondasi yang kuat. Branding-nya hanya gimmick, bukan strategi.

Ini Saatnya Brand F&B di Medan Melek Literasi Branding

Brand bukan sekadar soal logo dan warna, tapi tentang nilai, diferensiasi, dan positioning yang jelas. Kalau semua brand menyajikan menu yang sama, yang membuat mereka bertahan adalah:

  • Cerita di balik brand-nya

  • Pengalaman pelanggan yang menyentuh emosi

  • Konsistensi dalam menyampaikan pesan dan pelayanan

Brand yang punya fondasi branding yang kuat tidak akan takut jika tren berubah, karena mereka punya posisi yang jelas di benak pelanggan.

Tips Menghadapi Menu Fatigue:

  1. Relevan itu Lebih Penting daripada Sekadar Viral Jangan hanya ikut tren. Fokus pada apa yang dibutuhkan dan dicari pelanggan kamu di Medan.

  2. Berpartner dengan Agency & Influencer yang Paham Branding Pilih yang mengerti cara membangun brand, bukan hanya menciptakan hype sesaat.

  3. Bangun Cerita Brand-mu Sejak Hari Pertama Kenapa kamu buka tempat ini? Apa nilai yang ingin kamu sampaikan? Cerita ini yang akan melekat di benak pelanggan.

  4. Berani Berinovasi Secara Otentik Inovasi tidak harus selalu menu baru. Bisa dalam bentuk pelayanan, visual, storytelling, atau experience.

Penutup: FOMO Tidak Sama dengan Sustainable

Fenomena FOMO biasanya hanya bertahan 6 bulan sampai 1 tahun. Setelah itu, hanya brand yang punya identitas dan strategi branding yang akan bertahan. Sisanya? Akan hilang begitu saja.

Kalau kamu pemilik brand F&B di Medan, ini saatnya kamu bangun brand yang tidak hanya hadir, tapi juga berarti.

Ingin membangun brand F&B yang punya identitas kuat dan relevan di Medan?

Konsultasikan brand kamu sekarang di icansiregar.com dan mulai bangun strategi yang tidak hanya menarik, tapi juga bertahan lama di benak pelanggan.