Fun Sight FISIP USU 2025
Banyak mahasiswa tahu pentingnya branding, tapi belum benar-benar paham siapa yang mereka ajak bicara.
5/27/20252 min read


Belajar Branding dari Fun Sight FISIP USU: Idealisme Saja Tak Cukup, Kenali Targetmu
Dalam sebuah sesi seminar di acara “Fun Sight 2025” yang diselenggarakan oleh FISIP USU, saya — lewat Katakob — mendapat kesempatan untuk berbagi tentang branding ke para mahasiswa. Antusiasme tinggi, keingintahuan besar, dan idealisme segar—tapi di tengah itu semua, ada satu hal yang jadi benang merah:
Banyak mahasiswa tahu pentingnya branding, tapi belum benar-benar paham siapa yang mereka ajak bicara.
Dan ini jadi titik penting yang sering terlewat.
Mahasiswa Sudah Aware Branding, Tapi Belum Paham Audiens
Kabar baiknya, generasi mahasiswa hari ini sudah lebih sadar bahwa personal branding itu penting — bukan hanya untuk terlihat, tapi juga untuk dipilih.
Namun, tantangannya adalah: masih banyak yang fokus pada ekspresi diri, tanpa memikirkan persepsi orang lain.
Mereka tahu ingin berbicara — tapi belum tahu siapa yang seharusnya mendengar.
Mereka punya idealisme — tapi bingung bagaimana menyampaikannya dengan relevan.
Idealisme Tinggi Itu Kekuatan, Tapi Bisa Jadi Jebakan
Tidak salah punya prinsip kuat. Justru itu pondasi penting dalam membangun brand yang punya arah.
Tapi jika idealisme terlalu kaku, tanpa mau belajar memahami audience, maka pesanmu bisa terasa jauh dan asing — meskipun niatnya tulus.
Brand yang berhasil bukan yang sekadar keras, tapi yang tahu kapan harus menyampaikan, bagaimana cara menyampaikan, dan kepada siapa ia bicara.
Target Market Itu Bukan Tebakan, Tapi Kunci yang Harus Dikunci
Inilah poin yang saya tekankan di sesi tersebut:
Target market bukan sesuatu yang fleksibel-fleksibel amat. Ia harus dikunci, dipahami, dan diteliti.
Karena begitu kamu tahu:
Siapa mereka,
Apa keresahan mereka,
Dan bagaimana mereka menerima pesan,
Maka strategi komunikasi brand kamu akan jauh lebih presisi.
Bukan lagi sekadar “semoga dilihat”, tapi berubah jadi “pesan ini memang untuk kamu.”
Kesimpulan: Relevansi Datang dari Pemahaman, Bukan Sekadar Penampilan
Branding bukan tentang kamu terlihat hebat.
Tapi tentang bagaimana kamu bisa beresonansi dengan audiens secara konsisten.
Dan dari sesi di FISIP USU ini, saya belajar ulang bahwa edukasi branding bukan hanya soal teori — tapi soal membentuk pola pikir:
Bagaimana menyampaikan nilai tanpa kehilangan arah.
Bagaimana menjaga idealisme tanpa kehilangan koneksi.
Ingin bantu memahami target audiens kamu lebih dalam?
Saya siap bantu memetakan strategi brand kamu dari akar sampai eksekusi. Karena setiap pesan yang jujur, jika disampaikan dengan cara yang tepat, pasti akan menemukan tempatnya.
Mari mulai membangun brand yang lebih dari sekadar terlihat — tapi juga terasa dan dimengerti.
Subscribe UNTUK NOTIF BLOG TERUPDATE
KONTAK
+62 811 612 3126
Icansrg@gmail.com
© 2025. All rights reserved.