Ganti Design Kemasan BUKAN SOLUSI!

design kemasan belum tentu solusi meningkatkan sales, kenapa? baca artikel ini lebih lanjut

5/6/20252 min read

Desain Ulang Kemasan Tanpa Data? Hati-Hati, Bisa Jadi Bumerang untuk Brand Lokal

Banyak pelaku UMKM datang dan bertanya, “Saya mau ganti desain kemasan biar produk saya makin laris di pasar. Gimana caranya?”

Pertanyaan ini penting. Tapi yang lebih penting lagi adalah: Apakah keputusan rebranding itu sudah berdasarkan data, atau hanya berdasarkan selera pribadi?

Kenapa UMKM Gagal Setelah Desain Ulang Kemasan?

Di Medan dan banyak kota lain, kita sering lihat UMKM yang:

  • Ganti logo, kemasan, atau nama produk

  • Biayanya besar, hasilnya justru bikin bingung pelanggan

  • Brand-nya jadi kehilangan identitas, malah makin sepi

Masalahnya bukan pada kemasannya, tapi pada kurangnya data dan strategi saat membuat keputusan.

Rebranding Tanpa Data = Risiko Gagal Lebih Besar

Mengubah kemasan atau tampilan brand tanpa:

  • Riset audiens

  • Analisis tren pasar

  • Uji coba ke pelanggan loyal

…ibarat naik kapal tanpa kompas. Kamu bisa saja bergerak, tapi nggak tahu ke mana.

Data Bantu Kamu Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan Kunci:

  1. Siapa pelanggan utama kamu?

  2. Apa yang mereka cari dari produk sejenis?

  3. Apa ekspektasi visual mereka terhadap kategori produkmu?

  4. Warna dan tone visual apa yang mereka anggap meyakinkan?

Dengan data, keputusan desain kamu bukan berdasarkan selera pribadi, tapi berdasarkan kebutuhan pasar.

Desain Itu Komunikasi, Bukan Hiasan

Branding yang efektif bukan soal kemasan yang cantik, tapi yang mampu menyampaikan nilai produk dengan jelas dan tepat sasaran.

Kemasan bukan cuma bungkus. Ia adalah:

  • Alat komunikasi utama di rak toko

  • Representasi dari value dan kualitas produk

  • Faktor penentu orang beli atau nggak dalam 3 detik pertama

Jadi, Apa Solusinya untuk UMKM?

  1. Lakukan Riset Sederhana

    • Tanyakan ke pelanggan loyal: apa yang mereka suka/tidak suka dari kemasan saat ini

    • Cek kemasan kompetitor: mana yang menonjol? Kenapa?

  2. Gunakan A/B Testing jika Bisa

    • Uji coba 2 desain berbeda ke target audiens, lihat respons mereka

  3. Konsultasi dengan Brand Strategist

    • Jangan ambil semua keputusan sendirian. Kolaborasi bisa bantu kamu melihat blind spot

Kesimpulan: Bangun Brand yang Disukai Pasar, Bukan Sekadar Cantik di Mata Sendiri

Brand yang kuat itu bukan soal seberapa mewah desainnya. Tapi seberapa tepat desain itu mewakili nilai produkmu dan nyambung dengan audiens.

Kalau kamu sedang dalam proses ingin mengganti kemasan, logo, atau tampilan brand — pastikan kamu mulai dari data, bukan asumsi.

Ingin rebranding tapi nggak mau salah langkah? Konsultasikan langsung bersama saya, Ican Siregar, di icansiregar.com dan bangun brand yang kuat, relevan, dan siap diterima pasar dengan lebih percaya diri.