Konten personal branding, kok jadi mirip semua!

fenomena visual konten personal branding di Medan Mei 2025

5/10/20252 min read

Visual Sama, Rasa Sama:

Saatnya Personal Branding Punya Arah, Bukan Ikut Trend

Di Medan, saat scroll media sosial kita dengan cepat bisa melihat pola yang mirip-mirip. Tone warna serupa. Pose, caption, dan gaya desain yang hampir tak ada bedanya. Semua seperti berasal dari template yang sama. Memang rapi, estetik, dan kekinian. Tapi justru karena itu: terlalu banyak yang sama.

Kalau semua visual tampil serupa, bagaimana audiens bisa membedakan siapa kamu? Dan lebih penting lagi—bagaimana mereka bisa jatuh cinta pada personal brand kamu?

Kenapa Banyak Konten Visual Jadi Terlalu Mirip?

  1. Tidak Punya Strategi Personal Branding
    Banyak kreator dan profesional di Medan membuat konten karena kejar algoritma, bukan arah. Akhirnya ikut-ikutan template visual tanpa tahu tujuannya.

  2. Tidak Ada Blueprint Personal Brand
    Tanpa identitas yang kuat dan nilai yang jelas, visual hanya jadi lapisan luar. Ia tak punya ruh. Hanya cantik tapi kosong.

  3. Kecanduan Tren, Lupa Diri Sendiri
    Trend bisa jadi inspirasi, tapi bukan fondasi. Kalau semua hal ditentukan tren, maka kamu bukan brand, tapi bayangan.

Apa Dampaknya Jika Visual Kamu Sama Seperti yang Lain?

  • Susah dibedakan = Susah diingat

  • Tidak membangun emotional connection dengan audiens

  • Tidak memperkuat positioning kamu di pasar

  • Audiens cepat bosan karena tidak ada kejutan baru

Bagaimana Membangun Visual yang Unik dan Berkarakter?

  1. Mulai dari Blueprint Personal Branding Kamu
    Kenali siapa kamu, apa value kamu, siapa audiens kamu, dan apa cerita yang ingin kamu bangun.

  2. Tentukan Elemen Visual Konsisten yang Mewakili Kamu
    Warna, tone, jenis foto, gaya tulisan, dan bahkan suasana harus mencerminkan karaktermu.

  3. Gunakan Trend Secukupnya, Tapi Tambahkan Suara Kamu
    Trend boleh dipakai, tapi kamu harus tetap menyisipkan sentuhan pribadi. Itulah pembeda.

  4. Berani Tampil Beda dengan Elegan
    Jangan takut terlihat beda asal tetap relevan. Beda justru jadi nilai jual kalau kamu punya arah yang jelas.

Penutup: Visual Harus Jadi Cermin Diri, Bukan Sekadar Cantik

Kamu nggak butuh jadi seperti semua orang di timeline. Kamu hanya perlu jadi versi terbaik dan paling jujur dari dirimu sendiri.

Dan dari situlah, personal branding kamu akan terasa. Bukan cuma terlihat.

Kalau kamu bingung mulai dari mana untuk membangun personal brand yang unik dan visual yang benar-benar merepresentasikan kamu—yuk mulai dari blueprint-nya dulu.

Saya, Ican Siregar, siap bantu kamu susun personal branding dengan arah yang jelas dan visual yang kuat. Konsultasi bisa dimulai di icansiregar.com.