Tumbuh di tengah ketidakpastian

Ini saatnya brand lokal bersaing

5/1/20252 min read

UMKM & Brand Lokal MEDAN, Saatnya Bangkit! Peluang di Tengah Stabilitas APBN 2025

APBN April 2025 mencatat beberapa hal penting: pertumbuhan ekonomi stabil di 5,03%, inflasi tetap terkendali di 1,03% (yoy), dan konsumsi rumah tangga masih jadi pendorong utama aktivitas ekonomi.
Buat kamu yang membangun brand lokal atau menjalankan UMKM, ini adalah momen yang tidak boleh disia-siakan.

Apa Artinya Buat Brand Lokal & UMKM?

  1. Stabilitas Ekonomi = Peluang Bertumbuh Dengan konsumsi rumah tangga tetap tinggi, permintaan pasar domestik relatif aman.
    Artinya, masyarakat masih aktif belanja, terutama untuk produk yang punya nilai emosional & relevansi lokal.

  2. Transfer ke Daerah Meningkat = Daya Beli Daerah Terjaga
    Pemerintah sudah menyalurkan Rp207,1T transfer ke daerah, artinya roda ekonomi di luar Jakarta juga bergerak.
    UMKM dan brand di Medan bisa lebih optimis karena daya beli lokal tetap terjaga.

  3. Inflasi Terkendali = Harga Produksi Lebih Stabil
    Ketika harga bahan baku tidak melonjak tinggi, UMKM bisa menjaga harga jual tetap kompetitif tanpa menekan margin terlalu dalam.

Tapi Jangan Lengah: Tantangan Masih Ada

  • Nilai tukar rupiah masih fluktuatif, artinya kamu perlu pintar atur biaya produksi, terutama kalau ada komponen impor.

  • Persaingan makin padat. Brand besar mulai masuk ke kota-kota tier dua dan tiga.
    Kalau kamu tidak punya brand strategy yang kuat, bisa-bisa tenggelam di tengah kompetisi.

🔑 Tips Membangun Brand yang Tahan Guncangan Ekonomi

  1. Bangun Value, Bukan Sekadar Produk
    Orang Medan tidak cuma beli karena harga — mereka beli karena cerita, karena kedekatan, karena rasa percaya.

  2. Pahami Data, Jangan Asal Gas
    Manfaatkan momentum APBN seperti ini buat analisa pasar, jangan asal launching campaign yang besar tanpa validasi.

  3. Perkuat Reputasi Online & Offline
    Ketika market kompetitif, reputasi jadi pembeda utama. Mulai dari pelayanan, testimoni, hingga cara kamu komunikasi di media sosial.

  4. Berinovasi, Tapi Sesuai Kapasitas
    Jangan kejar tren cuma karena takut ketinggalan. Fokus pada inovasi yang benar-benar relevan dengan kebutuhan lokal.

Contoh Brand Lokal yang Adaptif:

  • Eiger: Tetap relevan karena konsisten memanfaatkan community marketing & produk yang terus dikembangkan.

  • Burgreens: Ekspansi pelan tapi pasti, dengan edukasi yang kuat tentang gaya hidup sehat dan keberlanjutan.

  • Sate Ratu (Yogyakarta): Memenangkan pasar lewat kualitas rasa dan cerita brand yang kuat, bukan sekadar diskon.

Kesimpulan:

APBN 2025 memberi sinyal optimis buat ekonomi Indonesia — tapi brand yang bertahan bukan yang paling cepat, melainkan yang paling siap.

Bangun brand kamu dengan strategi yang kuat, sistem yang rapi, dan cerita yang relevan.
Jangan tunggu kondisi tidak pasti dulu baru ingin berubah.

🎯 Mau Brand Kamu Bertumbuh Konsisten di Tengah Gejolak Pasar?

Konsultasikan strategimu bersama saya, Ican Siregar.
Kita bedah potensi brand kamu dan bantu wujudkan pertumbuhan yang tidak cuma viral, tapi juga tahan banting.

👉 Kunjungi icansiregar.com sekarang.